KUBET – Berapa banyak kekayaan Gereja Katolik dan dari mana asalnya?

Berapa banyak kekayaan Gereja Katolik dan dari mana asalnya?

Paus Leo XIV, Gereja Katolik, Vatikan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Paus Leo XIV saat mengunjungi sebuah gereja di Italia, 10 Mei 2025.

  • Penulis, Débora Crivellaro
  • Peranan, BBC News Brasil

Ada pepatah mengatakan bahwa nilai aset Gereja Katolik adalah salah satu misteri iman—sebuah rahasia yang telah dijaga oleh institusi ini selama berabad-abad.

Gereja Katolik memiliki sejumlah cabang—atau keuskupan—di seluruh dunia, yang masing-masing mengelola keuangannya sendiri.

Menghitung keseluruhan angka kekayaan Gereja Katolik yang mewakili 1,4 miliar umat di dunia adalah tugas yang luar biasa berat—jika tidak mau disebut mustahil.

Namun, mari kita mulai dari Takhta Suci, otoritas spiritual dan administratif yang terletak di jantung organisasi keagamaan Gereja Katolik: Vatikan.

Takhta Suci

Karena kerahasiaan yang melekat pada Gereja Katolik, spekulasi tentang banyaknya kekayaan Takhta Suci telah berkembang selama bertahun-tahun.

Namun sejak awal jabatannya, Paus Fransiskus, yang wafat April silam, mendorong perubahan dan transparansi keuangan di Vatikan.

Pada 2021 lalu, Vatikan menerbitkan laporan Administrasi Warisan Takhta Suci (APSA) yang berisi laporan tahun anggaran sebelumnya. Kebijakan ini diteruskan hingga kini.

Ekspos laporan keuangan ini adalah pertama kalinya sejak APSA didirikan pada 1967.

Sumber utama pendanan Gereja Katolik

Menurut laporan APSA pada 2023, cabang Gereja yang dikelola oleh Vatikan menghasilkan laba total lebih dari US$52 juta (sekitar Rp849 miliar), dengan peningkatan aset hampir US$8 juta (sekitar Rp130 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya.

Laporan ini tak menyebut total kekayaan bersih, namun Pusat Penelitian Pasar, Budaya, dan Etika (MCE) di Roma menaksir kekayaan bersih ini mencapai hampir US$1 miliar (sekitar Rp16 triliun).

Nilai ini mengacu pada semua aset yang dikelola oleh Institut untuk Karya Keagamaan (IOR)—yang dikenal sebagai Bank Vatikan.

Namun, perhitungan ini tidak termasuk banyak bangunan dan banyak tanah yang dikuasai Vatikan.

Pencahayaan dengan lampu LED di Basilika Santo Petrus terlihat di dua bagian tengahnya dan kubahnya pada tanggal 25 Januari 2019 di Vatikan

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Basilika Santo Petrus merupakan salah satu aset Vatikan yang paling berharga.

APSA juga mengatakan gereja memperoleh pendapatan dari pengelolaan lebih dari 5.000 properti. Seperlima dari total aset properti ini disewakan.

Dari pengelolaan properti ini, Vatikan memperoleh pendapatan operasional sebesar US$84 juta dan laba bersih tahunan hampir US$40 juta (sekitar Rp653 miliar).

Angka-angka ini merujuk pada sistem keuangan yang dikelola Vatikan saja, tanpa mengikutsertakan cabang-cabang Gereja Katolik lain di seluruh dunia.

Paus Fransiskus melambaikan tangan kepada kerumunan yang menunggu di College Green, Dublin, saat ia melakukan perjalanan dengan mobil Paus selama kunjungannya ke Irlandia pada 25 Agustus 2018

Sumber gambar, PA Media

Keterangan gambar, Paus Fransiskus membuat keuangan Vatikan lebih transparan.

Mengingat keuangan Gereja Katolik terdesentralisasi, dan setiap keuskupan mengelola anggarannya sendiri, total kekayaan dan pendapatan di seluruh dunia diperkirakan jauh lebih besar dan mungkin tidak terhitung.

“Secara praktis mustahil untuk menilai aset seluruh Gereja Katolik,” kata Fernando Altemeyer Junior, profesor di Departemen Ilmu Sosial di Universitas Kepausan Katolik Sao Paulo (PUC-SP).

Secara global, berbagai cabang Gereja Katolik memiliki rata-rata 71 sampai 81 juta hektar lahan, menurut Institut Studi Agama dan Sekularisme (IREL) yang berpusat di Paris.

Baca juga:

Merujuk perkiraan ini, muncul anggapan Gereja Katolik dianggap sebagai salah satu institusi dengan penguasaan tanah terbesar di dunia.

Asetnya meliputi gereja, sekolah, rumah sakit, dan biara.

Menghitung nilai sebenarnya kekayaan Gereja Katolik memang mustahil.

Namun, berkaca dari penaksiran-penaksiran yang dilakukan ahli dan sejarahwan menyiratkan total kekayaan Gereja Katolik mencapai miliaran dollar.

Markas besar IOR, dengan Garda Swiss yang menjaga pintunya

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Institut Karya Agama (IOR) menjalankan fungsi layaknya bank, oleh karena itu lembaga ini dikenal dengan nama Bank Vatikan.

Sumber awal kekayaan Gereja Katolik

Jadi, bagaimana kekayaan ini muncul, sementara Kitab Hukum Kanon menyiratkan bahwa Gereja tidak boleh mengumpulkan kekayaan atau mencari keuntungan?

Menurut buku History of the Church yang ditulis Ney de Souza, Gereja Katolik mulai mengumpulkan aset dan kekayaan pada abad ke-4 di bawah Kaisar Konstantinus (272-337 M).

Konstatinus memang diketahui menjadikan Katolik sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi.

Baca juga:

Para sejarawan mengatakan kala itu umat Katolik hidup sederhana dan mengadakan kebaktian di rumah atau katakombe mereka sendiri.

“Peristiwa-peristiwa ini secara radikal mengubah sejarah agama Katolik dan Kekaisaran Romawi,” kata de Souza.

“Dari yang dianiaya, Gereja menjadi istimewa dan pemilik banyak properti.”

Kondisi ini memungkinkan gereja memperoleh kekayaan yang sebanding dengan yang diperoleh para pejabat Kekaisaran Romawi.

Lukisan yang menggambarkan Konstantinus sedang menunggang kuda, dari Pertempuran Konstantinus dan Maxentius oleh Peter Paul Rubens

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Kaisar Konstantinus berperan penting dalam pengembangan agama Katolik dengan menjadikannya agama resmi Kekaisaran Romawi.

Kekayaan yang melimpah

Konstantinus dan banyak pemimpin Kekaisaran Romawi lain menyumbangkan emas dan perak. Mereka juga menghibahkan istana, tanah, tanah, dan bahkan pemandian air panas kepada Gereja Katolik.

Sejak saat itu, mekanisme donasi pun ditetapkan.

Kini, Gereja Katolik terus menambah karya-karya seni yang tak ternilai harganya.

Belum lagi museum-museum yang dikelola Vatikan dikunjungi jutaan pengunjung tiap tahunnya, ditambah investasi di pasar keuangan.

Paus Fransiskus mendengarkan prefek rumah tangga kepausan Georg Gaenswein

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Baru pada 2021, setelah reformasi yang diperkenalkan Paus Fransiskus, Vatikan mengumumkan pertanggungjawaban keuangan kepada publik.

Jantung kekuasaan Gereja Katolik adalah Vatikan.

Bentuk pemerintahan negeri ini merupakan monarki absolut yang dijalankan oleh Paus—yang adalah sebutan bagi Uskup Roma.

Pemandangan Lapangan Santo Petrus saat Paus Leo XIV memimpin Misa Kudus untuk Awal Kepausan, di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada 18 Mei 2025.

Sumber gambar, EPA

Keterangan gambar, Paus Leo XIV memimpin Misa Kudus untuk memperingati Masa Awal Kepausan, atau Misa pengukuhan, di Lapangan Santo Petrus

Sementara itu sektor pariwisata adalah sumber pendapatan lainnya, yang meliputi:

  • Bangunan keagamaan dan bersejarah: Istana Apostolik, Basilika Santo Petrus, bangunan yang berdekatan dengan Basilika, Domus Vaticanae (dahulu Casa Santa Marta)
  • Museum dan galeri: 15 museum, termasuk Kapel Sistina, Kapel Raphael, Pinacoteca Vaticana, Museum Etnologi Misionaris, dan Museum Sejarah
  • Perpustakaan dan arsip: Perpustakaan Apostolik Vatikan, Arsip Apostolik, Libreria Editrice Vaticana
  • Media dan komunikasi: Radio Vatikan, surat kabar L’Osservatore Romano, Media Vatikan, Pusat Televisi Vatikan
  • Lembaga lain: Bank Vatikan, Observatorium Vatikan
Beberapa kardinal mengelilingi Paus Yohanes Paulus II saat misa

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Memahami bagaimana Vatikan dan keuangannya bekerja adalah tugas yang sulit.

Aset utama Vatikan

Vatikan memiliki 12 properti utama di luar wilayahnya, termasuk Basilika Santo Yohanes Lateran, Santo Paulus di Luar Tembok, Santa Maria Maggioere, Paroki Santa Anna, berbagai kantor dikasteri, dan kediaman musim panas kepausan di Kastil Gandolfo.

Vatikan juga menerima sumbangan sukarela global melalui sistem yang disebut Sedekah Santo Petrus, yang digunakan untuk mendukung inisiatif sosial, operasi Vatikan, pariwisata, dan pemeliharaan museum.

Misa yang dipimpin oleh Paus Leo XIV di Kapel Sistina di Vatikan pada tanggal 9 Mei 2025

Sumber gambar, Reuters

Keterangan gambar, Nama Kapel Sistina diambil dari nama Paus Sixtus IV della Rovere (paus dari tahun 1471 hingga 1484) yang merestorasi Cappella Magna lama antara tahun 1477 dan 1480.

Sumber pendapatan termasuk Museum Vatikan, Kapel Sistina, penjualan perangko dan koin peringatan orang kudus, juga lembaga seperti Bank Vatikan dan APSA, yang mengelola aset-aset besar.

Benito Mussolini

Salah satu sumber kekayaan terbesar ini juga berasal dari era diktator Italia Benito Mussolini.

Sejarawan Italia dan pendiri Komunitas Sant’Egidio Andrea Riccardi mengatakan bahwa pada 1929, Mussolini menyetor 1,75 miliar lira Italia (sekitar Rp1,4 triliun dalam kurs saat ini) ke kas Takhta Suci.

Setoran ini adalah bagian dari Perjanjian Lateran.

Diktator Benito Mussolini mengenakan seragam militer dalam foto hitam putih

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Diktator Benito Mussolini adalah salah satu donatur terbesar Vatikan

Uang tersebut dimaksudkan sebagai ganti rugi atas aset Gereja Katolik yang disita selama penyatuan Italia menjadi satu negara, khususnya antara tahun 1860 dan 1870.

Sekitar seperempat dari dana tersebut digunakan Paus Pius XI untuk membangun Vatikan modern, dengan pendirian gedung-gedung Takhta Suci, serta perumahan bagi karyawan Vatikan.

Sisanya diinvestasikan dengan strategi yang beragam guna mengurangi risiko.

Saat ini, properti APSA tersebar di Italia, Inggris, Prancis, dan Swiss.

Bangunan dan tanah

Katedral Santo Paul di Vatikan pada malam hari tanggal 24 April 2025.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Katedral Santo Paul di Vatikan pada malam hari tanggal 24 April 2025.

Menurut APSA saat ini, dari pengelolaan aset tanah dan portofolio investasi sekitar 1,77 miliar euro (sekitar Rp31 triliun) menghasilkan pendapatan untuk pemeliharaan Kuria Roma, yakni badan administrasi Vatikan.

Pada 2019, Paus Fransiskus membela investasi sebagai metode untuk mencegah depresiasi modal.

“Agar dapat dipertahankan atau sedikit menghasilkan,” jelasnya.

Basilika Santa Maria Maggiore, atau gereja Santa Maria Maggiore, yang berlokasi di Roma.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Basilika Santa Maria Maggiore, atau gereja Santa Maria Maggiore, yang berlokasi di Roma.

Hal ini relevan karena Takhta Suci, meskipun didukung oleh Vatikan, bukanlah institusi atau negara tersendiri, kata Riccardi kepada surat kabar Italia, Corriere della Sera.

Menurut Institut Studi Lanjutan dalam Keuangan Keagamaan (IHEFR), Takhta Suci tidak membayar pajak dan tidak memiliki utang publik.

Takhta Suci disokong pendapatan dari pengelolaan aset, dan terutama, oleh sumbangan umat.

Namun, pendapatan dan pengeluaran tahunan Vatikan tidak dilaporkan secara signifikan, dan total asetnya dua kali lipat dari yang diumumkan sebelumnya (sekitar US$4 miliar atau setara Rp65 triliun), kata IHEFR.

Keuskupan-keuskupan terkaya

Katedral Cologne terlihat di tepi Sungai Rhine

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Keusukupan Cologne di Jerman adalah salah satu keuskupan terkaya di dunia.

Keuskupan Agung Cologne di Jerman merupakan salah satu cabang Gereja Katolik terkaya di dunia.

Pendapatannya sebagian besar berasal dari kirchensteuer atau pajak yang dipungut langsung dari anggota komunitas keagamaan yang diakui negara, termasuk Gereja Katolik.

Pada tahun 2023, Gereja Katolik mengumpulkan sekitar US$7,4 miliar (sekitar Rp120 triliun) dari pajak ini.

Menurut IHEFR, angka ini sebenarnya menurun sekitar 5% dari tahun sebelumnya, ketika Gereja Katolik mendapat US$7,77 miliar (sekitar Rp125 triliun).

Biaya pembangunan dan pemeliharaan istana uskup untuk Uskup Franz-Peter Tebartz van Elst, meroket dari US$5,7 juta (sekitar Rp93 miliar) menjadi sekitar US$35 juta (Rp571 miliar) dalam kurun lima tahun.

Separuh dari total 27 keuskupan Jerman mendeklarasikan aset mereka, yang meliputi sepuluh bank, perusahaan asuransi, 70 hotel, perusahaan properti, dan lembaga media.

Gereja di Amerika Serikat

Pemandangan Georgetown University di Washington DC

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Pendapatan tahunan Universitas Georgetown, yang dimiliki oleh Gereja Katolik AS, sebesar US$1,92 miliar (sekitar Rp31 triliun).

Gereja Katolik di Amerika Serikat memberikan sumbangan besar kepada Vatikan.

Di negeri ini, Gereja Katolik memiliki aset yang sangat besar, termasuk universitas-universitas terkenal seperti Notre Dame di Indiana (dengan pendapatan yang dilaporkan sebesar US$1,76 miliar atau sekitar Rp28 triliun) dan Georgetown di Washington DC (dengan pendapatan yang dilaporkan sebesar US$1,92 miliar atau sekitar Rp31 triliun).

Selain itu ada juga rumah sakit dan sekolah.

Umat tidak terikat kewajiban membayar pajak keagamaan, namun Gereja Katolik menerima sumbangan pribadi yang signifikan.

Komunitas Katolik terbesar di Brasil

Pemandangan umum rumah lilin tempat ribuan umat beribadat memberi penghormatan kepada Bunda Maria dari Aparecida di Brasil

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Katedral Bunda Maria Aparecida di Brasil menghasilkan pendapatan tahunan sekitar US$240 juta (sekitar Rp3,9 triliun).

Brasil adalah rumah bagi populasi Katolik terbesar di dunia.

Negara ini memiliki tempat suci Maria terbesar dan paling banyak dikunjungi kedua di dunia, yakni Katedral Nasional Bunda Maria Aparecida.

Keuskupan Aparecida mengatakan 10 juta peziarah mengunjungi tempat suci itu setiap tahun.

Dari sini gereja memperoleh pendapatan tahunan sekitar US$240 juta (sekitar Rp3,9 triliun) di kota yang hanya berpenduduk 35.000 jiwa.

Paus Fransiskus merayakan Misa

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Paus Fransiskus merayakan Misa di Basilika Nasional Bunda Maria Aparecida pada 2013 di Aparecida, Brasil

Keuskupan-keuskupan di Brasil menerima sumbangan dari umat beriman dan menikmati pengecualian pajak.

Data keuangan terkonsolidasi tidak tersedia. Namun, di sini gereja mengelola jaringan paroki, sekolah, rumah sakit, dan universitas.

Kompleksitas perhitungan aset ini menyiratkan betapa sulitnya menilai kekayaan sejati seluruh Gereja Katolik.

Tinggalkan Balasan