KUBET – Makanan ultra-olahan mungkin ada hubungannya dengan kematian dini

Makanan ultra-olahan mungkin ada hubungannya dengan kematian dini

Keripik kentang, croissant, donat, muffin, permen, dan hot dog dikategorikan sebagai makanan ultra-olahan.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Keripik kentang, croissant, donat, muffin, permen, dan hot dog dikategorikan sebagai makanan ultra-olahan.

  • Penulis, Philippa Roxby
  • Peranan, Reporter kesehatan

Orang yang terlalu banyak menyantap makanan ultra-olahan (ultra-processed food, UPF) mungkin berisiko lebih besar meninggal dini, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian di delapan negara termasuk UK dan AS.

Daging olahan, biskuit, minuman bersoda, es krim, dan beberapa sereal sarapan adalah contoh UPF yang semakin banyak dijumpai dalam menu makanan di seluruh dunia.

UPF cenderung mengandung lebih dari lima bahan—yang biasanya tidak ditemukan dalam masakan rumahan—seperti bahan tambahan (aditif), pemanis, dan bahan kimia untuk memperbaiki tekstur atau penampilan makanan.

Para ahli belum mengetahui komponen UPF apa yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Ada sedikit bukti bahwa gangguan kesehatan itu terkait dengan pemrosesan makanan itu sendiri dan bisa juga karena makanan tersebut mengandung lemak, garam, dan gula yang tinggi.

‘Bahan tambahan kimia’

Para peneliti di balik riset yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, merujuk pada kajian sebelumnya untuk memperkirakan dampak asupan makanan ultra-olahan terhadap risiko kematian.

Studi ini tidak dapat membuktikan secara pasti bahwa UPF menyebabkan kematian dini.

Ini karena jumlah makanan ultra-olahan dalam asupan seseorang juga terkait dengan pola makan mereka secara keseluruhan, tingkat olahraga, gaya hidup yang lebih luas, dan tingkat kekayaan. Semuanya juga berpengaruh terhadap kesehatan.

Studi tersebut merujuk pada berbagai survei yang melihat menu makanan dan data kematian dari delapan negara, yaitu Australia, Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Meksiko, UK, dan AS.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa di UK dan AS—tempat UPF menyumbang lebih dari setengah asupan kalori—14% kematian dini dapat dikaitkan dengan bahaya yang ditimbulkan UPF.

Penelitian ini memperkirakan di negara-negara seperti Kolombia dan Brasil—tempat asupan UPF jauh lebih rendah (kurang dari 20% dari asupan kalori)—UPF terkait dengan sekitar 4% kematian dini.

Penulis utama dalam penelitian ini, Dr Eduardo Nilson, dari Brasil, mengatakan UPF memengaruhi kesehatan “karena perubahan makanan selama pemrosesan industri dan penggunaan bahan sintetis, termasuk pewarna, perasa dan pemanis buatan, pengemulsi, dan berbagai zat tambahan lagi dalam prosesnya.

Menurut perhitungan mereka, pada 2018 terdapat 124.000 kematian dini akibat konsumsi makanan ultra-olahan di AS. Di UK jumlahnya hampir mencapai 18.000.

Studi tersebut menyebutkan pemerintah harus memperbarui kampanye menu makanan mereka untuk membujuk orang agar mengurangi jenis makanan ini.

Tetapi panel ahli khusus mengenai nutrisi pemerintah UK baru-baru ini mengatakan tidak ada bukti kuat tentang hubungan antara cara makanan diproses dan kesehatan yang buruk.

Apa itu makanan ultra-olahan?

Tidak ada satu definisi pun yang disepakati semua orang, tetapi klasifikasi NOVA ini sering digunakan. Contohnya meliputi:

  • kue, pastry, dan biskuit
  • Keripik
  • roti supermarket
  • Sosis, burger, hot dog
  • Sup instan, mie, dan makanan penutup
  • nugget ayam
  • fillet/makanan olahan dari ikan
  • yoghurt buah dan minuman buah
  • margarin dan olesan
  • susu formula bayi

Beberapa pertanyaan yang belum terjawab

Angka-angka dalam penelitian ini didasarkan pada pemodelan dampak makanan ultra-olahan terhadap kesehatan masyarakat.

Prof Kevin McConway, profesor emeritus bidang statistik terapan Open University mengatakan penelitian ini membuat banyak asumsi matematis yang harus dimaknai secara hati-hati.

“Masih belum jelas betul apakah konsumsi UPF sama sekali buruk bagi kesehatan, atau unsur UPF apa yang mungkin berperan.

“Ini semua berarti bahwa tidak mungkin bagi satu penelitian untuk memastikan apakah perbedaan kematian antara orang yang mengonsumsi jumlah UPF dengan taraf berbeda disebabkan oleh perbedaan konsumsi UPF mereka.”

“Dari penelitian semacam ini, Anda masih tidak bisa memastikan apa yang menyebabkan apa.”

Dr Nerys Astbury, seorang ahli diet dan obesitas di University of Oxford, juga setuju penelitian ini punya keterbatasan.

Ilustrasi burger, yang dikategorikan sebagai makanan ultra-olahan.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Ilustrasi burger, yang dikategorikan sebagai makanan ultra-olahan.
Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca

Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Sudah jadi pengetahuan umum bahwa makanan tinggi energi, lemak, dan gula dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes tipe 2, obesitas, gangguan jantung, dan beberapa jenis kanker, yang dapat menyebabkan kematian dini.

“Banyak UPF cenderung tinggi nutrisi-nutrisi ini,” katanya, sambil menambahkan bahwa penelitian sampai saat ini belum dapat membuktikan bahwa efek UPF disebabkan oleh hal-hal selain “diet tinggi makanan yang padat energi dan mengandung lemak dan gula dalam jumlah besar.”

Jenis penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan berbahaya, kata Dr Stephen Burgess di Cambridge University.

Seberapa bugar fisik seseorang mungkin menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk. Tetapi ketika banyak penelitian di banyak negara dan budaya menunjukkan UPF dapat menjadi risiko bagi kesehatan, Dr Burgess mengatakan “makanan ultra-olahan tidak bisa dianggap enteng.”

Federasi Makanan dan Minuman, yang mewakili produsen, mengatakan istilah ‘makanan ultra-olahan’ “memberi stigma jahat pada makanan yang sebenarnya dapat membantu orang mengonsumsi diet seimbang yang sehat, seperti yoghurt, saus pasta, atau roti.”

Federasi juga menyebut semua zat aditif yang digunakan produsen makanan sudah disetujui oleh Badan Standar Makanan, yang memastikan keamanan makanan dan minuman untuk dikonsumsi.

Tinggalkan Balasan