Tak ada dokter anestesi di Sikka, Nusa Tenggara Timur, ibu dan janin meninggal di rumah sakit
Seorang ibu meninggal dunia menjelang persalinan anak pertamanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. TC Hillers, Maumere, Sikka, NTT, pekan lalu. Insiden ini memicu polemik tentang ketiadaan dokter spesialis anestesi di wilayah tersebut.
Maria Yunita dilaporkan meninggal di RSUD Dr. TC Hillers, Maumere, pada Rabu (09/04), sekitar pukul 23.00 WITA. Perempuan asal Nangemeting, Sikka, itu meninggal saat hendak melahirkan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.
Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat, pada Rabu (09/04) pukul 14.30 waktu setempat, keluarga Maria mendapat informasi bahwa di rumah sakit tersebut tidak ada dokter spesialis anestesi.
Menurut kerabat Maria, Fatima Uba Tupen, pihak RS sempat melakukan komunikasi dengan sejumlah rumah sakit di sekitar Sikka, namun calon ibu tersebut mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 23.00 waktu setempat, sebelum sempat dirujuk ke rumah sakit lain.
“Waktu di IGD itu, kami sangat kecewa dan sangat menyesal sekali karena pelayanan yang kami terima, kurang puas. Kami dibiarkan terlalu lama,” ujar Fatima usai pemakaman Maria pada Jumat (11/04).
Akhir dari Paling banyak dibaca
Suami Maria, Anselmus Ananius Gonde, tak kuasa menahan tangis saat melepaskan istri dan anak pertama yang meninggal dunia. Olehnya, putranya tersebut diberi nama Gerardus Gonde.

Sumber gambar, Arnold Welianto
Sepanjang 2025, sebanyak lima pasien dilaporkan meninggal dunia di RSUD Dr. TC Hillers karena ketiadaan dokter spesialis anestesi, klaim pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus.
Petrus mengakui tidak ada satu pun dokter spesialis anestesi di RSUD TC Hillers setelah dua dokter spesialis anestesi yang ada di rumah sakit tersebut mengundurkan diri pada Januari silam.
Imbasnya, sejumlah pasien yang hendak operasi pun dirujuk ke sejumlah rumah sakit di pulau Flores yang mempunyai dokter spesialis anestesi seperti di Kabupaten Flores Timur, Lembata, Ende, Ngada dan Nagekeo.

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

Padahal, menurut Petrus, ada sekitar 62 ibu hamil berisiko tinggi di Sikka.
“62 ibu ini risiko tinggi. Mereka ini tidak mesti dioperasi sesar, tapi golongan risiko tinggi potensinya arah kesana. Kita sedang berupaya adakan dokter,” ujar Petrus.
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, mengatakan akan berkoordinasi dengan rumah sakit Kewapante agar dokter anestesinya bisa membantu RSUD Dr. TC Hillers.
Dia pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengisi kekosongan dokter anestesi di RSUD Dr. TC Hillers.
Insiden meninggalnya ibu dan janinnya di rumah sakit tersebut memicu polemik di masyarakat.
Setelah kejadian itu, dua dokter spesialis anestesi kembali bertugas di rumah sakit tersebut pada Senin (14/04).
Keduanya adalah dokter yang sempat bertugas di rumah sakit tersebut hingga Januari 2025 silam.
Juventus menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen keduanya yang memutuskan untuk kembali mengabdi di tanah kelahirannya.
“Kesediaan kedua dokter untuk kembali bertugas merupakan wujud nyata dari kepedulian terhadap masyarakat serta tanggung jawab profesional yang patut dihargai,” ujar Juventus, Senin (14/04).

Sumber gambar, Arnold Welianto
Senada, Wakil Bupati Simon Subandi menekankan pentingnya menjadikan dinamika yang terjadi sebelumnya sebagai pembelajaran dan bahan refleksi untuk perbaikan ke depan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab moral dan profesional terhadap masyarakat. Apa yang terjadi beberapa waktu terakhir menjadi refleksi bagi kita semua untuk memperbaiki sistem, memperkuat koordinasi, dan menjaga hubungan yang saling menghargai,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah siap membuka ruang komunikasi yang terbuka dan responsif, sebagai upaya preventif agar situasi serupa tidak terulang di masa depan.
Reportase oleh wartawan di Sikka, Arnold Welianto
Produksi video oleh Arnold Welianto dan Anindita Pradana